icon

LensaDaily.com

Kategori Berita

Cabang Berita

Pilih Tema:

Lainnya

Pasca Gangguan di Kilang Arun, PAG Pastikan Pasokan Gas ke PLN Sudah Kembali Normal

Lensamedan - PT Perta Arun Gas (PAG) dalam waktu singkat berhasil menyelesaikan gangguan akibat adanya kendala power generator di Kilang Arun, Lhokseumawe, Aceh yang terjadi sejak Sabtu pagi kemarin (12/3/2022). Saat ini, supply listrik dari Kilang Arun sudah kembali normal dan fasilitas regas yang terkendala sudah kembali mengalirkan gas dari hasil regas LNG ke seluruh costumer utamanya ke pembangkit PLN yang ada di Arun maupun Belawan, Sumatera Utara.Corporate Secretary PAG, Hatim Ilwan menyampaikan, berkat sinergi serta upaya tim lapangan yang bergerak cepat, power generator di Kilang Arun dapat berjalan kembali serta pasokan gas yang disalurkan melalui Pipa Ruas Arun-Belawan milik Pertagas yang digunakan untuk memasok gas ke pembangkit listrik milik PLN di Aceh dan Wilayah Sumatera Bagian Utara sudah kembali normal. “Sabtu malam tahapan proses untuk menjalankan peralatan di Kilang Arun sudah selesai dilaksanakan. Kamipun secara intens berkoordinasi dengan stakeholder terkait mengenai hal ini,” ujar Hatim dalam keterangan tertulis, Senin (14/3/2022).Hatim menambahkan, selain memastikan pasokan gas ke customer berjalan dengan baik, PAG yang merupakan perusahaan regasifikasi yang meregas LNG milik PLN juga berkomitmen untuk selalu menjaga pasokan gas di Wilayah Aceh dan Sumatera Bagian Utara tetap terpenuhi. “Kami mohon maaf kepada seluruh pihak terkait dampak dari terganggunya power generator ini yang membuat supply listrik di beberapa wilayah Sumatera Bagian Utara terganggu. Kami pun sedang melakukan evaluasi serta strategi agar hal seperti ini tidak terjadi kembali,” pungkasnya. (*)(Lhokseumawe)  

14 Maret 2022

PGN dan PIM Kembangkan Bisnis Berbasis Gas

Lensamedan -  PT PGN Tbk selaku Subholding Gas Pertamina bersinergi dengan PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) khususnya terkait hilirisasi pengembangan gas bumi yang ramah lingkungan yaitu blue ammonia. Untuk itu, ditandangani Nota Kesepahaman yang dilakukan oleh Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Heru Setiawan dan Direktur Utama PIM Budi Santoso Syarif pada Kamis lalu, (24/2/2022). Direktur Strategi & Pengembangan Bisnis PGN Heru Setiawan mengatakan, “Kami siap berkolaborasi dengan PIM untuk melakukan kajian bersama dalam rangka hilirisasi gas bumi dan pengembangan bisnis berbasis gas (C1) yang ramah lingkungan terutama terkait bisnis Blue Ammonia,” ujar Heru dalam keterangan tertulis, Rabu (2/3/2022). Blue ammonia merupakan ammonia yang diproses melalui tahapan Carbon Capture Storage (CCS) pada saat produksi H2, sehingga lebih ramah lingkungan, mudah ditransportasikan dan dapat dimanfaatkan untuk bahan bakar powerplant atau sektor transportasi. Hal ini sejalan dengan target Indonesia untuk penurunan emisi karbon sampai dengan 29% dan menuju net zero emission sebelum tahun 2060. “Pertamina Group bersama PIM, BUMN, dan mitra bisnis lainya berupaya menyusun business plan yang terintegrasi mencakup seluruh potensi bisnis yang ada agar bisa merealisasikan kerjasama melalui pemanfaatan energi dengan tingkat emisi yang lebih rendah, sejalan dengan  salah satu isu prioritas dari 3 isu utama KTT G20, termasuk peran gas bumi dalam transisi energi,” imbuh Heru.Direktur Utama PT Pupuk Iskandar Muda, Budi Santoso Syarif mengatakan, salah satu rencana PIM ke depan adalah mengembangkan Blue Ammonia di lahan IMIA, di mana akan menggandeng PGN sebagai penyedia gas bumi dan infrastruktur gas untuk Pabrik Ammonia baru. PIM akan menyediakan lahan dan utilitas untuk operasional pabrik, serta mengoperasikan pabrik Blue Ammonia karena pengalaman panjang PIM dalam pengoperasian pabrik pupuk.Karbondioksida (CO2) yang dihasilkan di pabrik ammonia akan di-capture dan di-treatment lebih lanjut dalam bentuk CCS (Carbon Capture Storage) atau CCUS (Carbon Capture Utilization Unit), sehingga Ammonia yang diproduksi menjadi Blue Ammonia.“CO2 yang dihasilkan akan diinjeksikan ke sumur oil and gas untuk menambah tonase oil recovery.  Dengan menyimpan CO2 di bawah tanah, dapat menjadi enabler untuk peningkatan produksi migas. Hal ini berpotensi meningkatkan profit PGN maupun PIM,” ujar Budi. (*)(Medan)  

02 Maret 2022

Komitmen Tekan Emisi Karbon, PGN Teken MoU dengan SK E&S Korea

Lensamedan -  Dalam rangka pengembangan energi bersih khususnya dalam bisnis Liquid Natural Gas (LNG), hidrogen, dan Carbon Capture and Storage (CCS), PT PGN Tbk menjalin sinergi dengan perusahaan energi asal Korea Selatan yakni SK E&S Co., Ltd (SK).  Kerja sama ini juga diiniasi dalam rangka meningkatkan pertumbuhan bisnis gas bumi sekaligus upaya menekan emisi karbon.Kerja sama ini diresmikan dalam penandatanganan MOU yang dilakukan oleh Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Heru Setiawan dan Vice President SK E&S Co., Ltd, Ho Sik Lee pada Selasa, (22/2/2022).SK adalah perusahaan yang memiliki fokus di bidang listrik, LNG, energi terbarukan, energi komunal, gas kota, berbagai bisnis energi di luar negeri dan pengembangan bisnis di bidang hidrogen dan CCS.CEO Subholding Gas PT PGN Tbk M. Haryo Yunianto menjelaskan bahwa PGN dan SK akan melakukan penyusunan kajian bersama terkait potensi kerjasama pengembangan hydrogen dan CCS di Indonesia. Selain itu PGN & SK bersama sama akan mencari peluang pengembangan bisnis gas di Indonesia dan Korea termasuk melakukan LNG Trading.“SK memiliki pengalaman kapabilitas pada bidang pengembangan hydrogen maupun CCS. Dengan MOU ini, diharapkan PGN dan SK dapat saling bertukar informasi dan berkomunikasi lebih efisien, sehingga dapat menerapkan teknologi yang tepat untuk mengurangi emisi karbon pada utilisasi gas bumi,” ujar Haryo, dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (24/2/2022).CCS atau penangkapan dan penyimpanan karbon termasuk kegiatan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca yang meliputi pemisahan dan penangkapan emisi karbon atau gas CO2. Kemudian pengangkutan emisi karbon akan tertangkap ke tempat penyimpanan maupun penyimpanan ke zona target injeksi dengan aman dan permanen, sesuai dengan kaidah keteknikan.PGN dan SK juga mempertimbangkan untuk peluang kerja sama dalam infrastruktur LNG, pemanfaatan terminal, kegiatan usaha penjualan dan pembelian LNG, serta  pengembangan bisnis gas atau LNG di Korea. “MoU bertujuan untuk mendukung persiapan realisasi kerjasama yang lebih komprehensif, baik untuk pembahasan maupun pelaksanaan dalam kaitannya dengan investasi dan pemanfaatan produk atau jasa milik masing-masing pihak,” ujar Haryo.Haryo berharap kerjasama ini tidak hanya memberikan benefit bagi PGN dan SK, tetapi juga mendukung pemerintah terkait penggunaan teknologi  Carbon Capture and Storage/Carbon Capture, Utilization and Storage (CCS/CCUS) di industri migas, sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia. Pemerintah melalui Kementerian ESDM tengah mengembangkan potensi kerjasama CCS/ CCUS sebagai salah satu skema kerja sama bisnis dalam penanganan climate change. (*)(Jakarta) 

24 Februari 2022

PGN Targetkan 17.570 Pelanggan Baru Gas Bumi di Wilayah Deliserdang & Medan

Lensamedan - PT PGN Tbk akan memperluas jaringan infrastruktur gas bumi di Kota Medan, Kabupaten Deliserdang, dan sekitarnya yang dapat dinikmati oleh masyarakat untuk keperluan rumah tangga dan pelanggan kecil. Untuk di wilayah ini, PGN menargetkan bisa menambah sekitar 17.570 pelanggan baru. Memasuki tahun 2022, PGN Sales and Region 1 wilayah Sumatera & Kepulauan Riau (SOR 1), sudah aktif melakukan sosialisasi produk gas bumi, GasKita, kepada masyarakat dan respon masyarakat sangat positif terhadap rencana tersebut. “Sebagai bagian dari target pengembangan jaringan Gas Bumi yang ditetapkan dalam RPJMN (Rencana Program Jangka Menengah Nasional) sebanyak 4 juta sambungan pada tahun 2025, PGN akan memperluas jaringan dan layanannya di Kota Medan dan Deli Serdang. Gas Bumi akan dinikmati oleh lebih banyak masyarakat, UMKM, & pelanggan kecil, jauh lebih banyak dari yang sudah kami layani saat ini,” kata Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz, dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (17/2/2022).General Manager PGN SOR I, Afdal, menambahkan, pihaknya siap melayani permohonan masyarakat untuk menjadi pelanggan PGN dan menikmati manfaat gas bumi.“Apalagi masyarakat Deliserdang sangat cerdas dan banyak yang mengetahui manfaat memakai gas bumi,” imbuh Afdal. Afdal menambahkan, saat ini PGN mengelola jaringan pipa gas bumi untuk Jargas di Medan dan Deli Serdang dan sekitarnya sepanjang ±1200 km. Dengan jaringan pipa tersebut, PGN melayani sekitar 45.800 pelanggan rumah tangga, 146 industri, dan 433 pengusaha kecil mulai dari usaha kuliner, home industri dan lainnya. Pada Rabu (16/2/2022) kemarin, PT PGN, tbk melakukan audiensi dengan Pemko Medan yang diterima  Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman, dan juga dengan Pemkab Deliserdang yang diterima langsung Bupati Ashari Tambunan. Pada pertemuan itu, Bupati Ashari Tambunan menyampaikan akan memberi dukungan penuh bagi PGN terhadap rencana pengembangan jaringan gas bumi rumah tangga diwilayahnya.“Perluasan jaringan dan layanan yang lebih banyak kepada pengguna gas bumi akan membawa banyak manfaat langsung bagi Deli Serdang dengan lingkungan yang semakin modern, sebagaimana kota besar lainnya. Secara langsung hal ini juga mendukung pergerakan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja lokal, kami akan mendukung agar proyek ini segera terealisasi,” ujarnya. Untuk info berlangganan,  masyarakat dapat mengunjungi dan registrasi berlangganan melalui tautan www.pgn.id/daftar-gaskita, mendownload PGN Mobile, melalui contact centre 1500645 atau kunjungan ke kantor PGN terdekat.Tentunya dengan perluasan jaringan nanti, akan semakin banyak yang menggunakan gas bumi sehingga  semakin banyak yang dunia usaha terbantu dan rumah tangga yang memanfaatkan energi bersih yang praktis, aman dan ramah lingkungan. (*)(Medan) 

17 Februari 2022

PGN & Pemda Bersinergi untuk Akselerasi Pembangunan Jaringan Gas Bumi Jawa Bagian Selatan

Lensamedan - PT PGN Tbk melaksanakan audiensi dengan dengan beberapa Kepala Daerah di Jawa Tengah bagian selatan dan Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mengakselerasi pembangunan jaringan gas bumi di wilayah tersebut. Adapun audiensi dilakukan dengan Wali Kota Yogyakarta, Bupati Kebumen, Bupati Kulonprogo, Bupati Sleman, Bupati Bantul, Bupati Purworejo dan Bupati Gunung Kidul.“Kami perlu bersinergi bersama pemerintah daerah TK II maupun pemerintah kota dalam rangka percepatan pembangunan jaringan gas bumi (jargas). Sinergi tersebut meliputi penyelarasan program jargas dengan pengembangan fasilitas dan infrastruktur daerah yang ada. Selain itu, dukungan terkait kebijakan dan fasilitas pendukung infrastruktur jargas untuk menyukseskan program bauran energi daerah dan nasional. Target pemerintah, 4 juta sambungan jargas rumah tangga pada tahun 2024-2025 harus tercapai,” jelas Direktur Utama PGN,M. Haryo Yunianto, Selasa (15/2/2022).Sinergi lain dengan pemerintah daerah juga diperlukan agar dapat mensosialasikan pemanfaatan gas bumi kepada masyarakat setempat agar lebih familiar dengan gas bumi. Pemanfaatan gas bumi memiliki keunggulan lebih praktis, lebih aman, lebih ramah lingkungan, dan ketersediaannya lebih terjamin. "Kami tidak bisa berjalan sendiri dalam kesuksesan program jargas ini. Kami membutuhkan sinergi, termasuk dengan BUMN, BUMD atau Perusda dalam pengoperasian dan pemeliharaan jargas,” imbuh Haryo.Pembangunan 1 juta rumah tangga per tahun berpotensi menyerap ribuan tenaga kerja, mengurangi impor LPG per tahun, pemanfaatan TKDN hingga 70%, dan mendukung pertumbuhan ekonomi.Jawa Tengah bagian selatan belum dilalui oleh jalur pipa distribusi gas bumi. Meskipun begitu, potensi pemanfaatannya cukup baik dimana wilayah selatan Jawa juga terdapat beberapa potensi sumber gas yang apabila dimanfaatkan optimal dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan multiplier effectnya bagi wilayah tersebut. Oleh karena itu, PGN memerlukan skema transportasi logistik untuk membawa sumber gas yang akan diutilisasi untuk masyarakat setempat, yang salah satunya dengan menggunakan kereta api.“Untuk skema pembangunan infrastruktur jargas akan dikombinasikan, baik secara pipeline dan beyond pipeline menggunakan Liquified Natural Gas (LNG) maupun Compressed Natural Gas (CNG), sehingga mempermudah transportasi dan rantai suplai gas bumi. Kami bekerja sama dengan KAI untuk membawa kargo LNG dengan kereta api,” jelas Haryo.Pembangunan jargas rumah tangga juga berpotensi menyerap mitra dan tenaga kerja lokal. Benefitnya yaitu perputaran ekonomi bisa berjalan dan dapat membantu meningkatkan pendapatan asli daerah.Pengembangan jargas rumah tangga di daerah diharapkan bisa menciptakan beberapa value creation untuk wilayah sekitarnya dan menjadi daya tarik bagi investor untuk membangun kawasan industri. (*)(Yogyakarta)  

15 Februari 2022