icon

LensaDaily.com

Kategori Berita

Cabang Berita

Pilih Tema:

Filter

Tipe Artikel

Hadiri Perayaan Vaisakhi, Rico Waas Ajak Umat Sikh Bersinergi Bangun Medan

LensaDaily - Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas mengajak umat Sikh di Medan untuk bersinergi dengan Pemko untuk membangun kota ini. Ajakan ini disampaikannya saat menghadiri Perayaan Hari Besar Vaisakhi ke-326 sekaligus Silaturahmi dengan Umat Sikh, Minggu (13/5/2025) di Gurdwara GPC Medan. Dalam kegiatan yang dihadiri antara lain oleh Anggota DPRD Sumut, Rahmaddian Shah, Ketua PHDI Medan Subhenthiren, tokoh masyarakat Riki Singh, dan umat Sikh di Kota Medan itu, Rico Waas menilai umat Sikh  di Medan memiliki banyak orang hebat yang bisa mendukung pembangunan di ibu kota Sumut ini. "Mari kita bahu-membahu mewujudkan Medan untuk semua dan semua berkarya untuk Medan," ajaknya. Rico Waas menyebutkan, Medan kota yang memiliki keragaman suku, budaya, juga agama. Pemko Medan, lanjutnya, konsisten merangkul semua umat beragama dan memberi perlindungan agar masyarakat bisa beribadah juga merayakan hari besar keagamaan. Dalam kesempatan ini, Rico Waas pun mengucapkan selamat merayakan Hari besar  Vaisakhi ke-326 kepada umat Sikh. Dia berharap perayaan ini kian memberi arti dan kebaikan bagi kehidupan. Dalam acara itu tokoh masyarakat Punjabi memberikan cendera mata dan mengalungkan kain khas Punjabi kepada Wali Kota. Selanjutnya Rico Waas meresmikan Gedung Serba Guna Gurdwara GPC. Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita yang dilanjutkan dengan peninjauan. Saat itu Rico Waas juga sempat bermain pingpong dengan Riki Singh. Permainan yang diselingi tawa canda ini pun merebakkan suasana kebersamaan Wali Kota dengan warganya.(Medan)

3 hari yang lalu

Wali Kota Dorong Realisasi Pembentukan Sekolah Rakyat di Medan Utara

LensaDaily - Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas menghadiri Sosialisasi dan Koordinasi Pembentukan Sekolah Rakyat (SR) dan Dialog Pilar-pilar Sosial di Provinsi Sumatera Utara, bersama Menteri Sosial Republik Indonesia Saifullah Yusuf di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Medan, Jumat (11/4/2025). Selain Gubernur Sumut Muhammad Bobby Afif Nasution, Wakil Gubernur Sumut Surya, acara ini juga dihadiri para Bupati dan Wali Kota se-Sumut, jajaran kementerian terkait dan pejabat tinggi Pratama serta undangan lainnya. Di Sumut terdapat 4 titik Sekolah Rakyat (SR) yang rencananya akan dibangun tahun ini. Ada pun lokasi keempat SR itu yakni di Gedung UINSU, dua sentra milik Kementerian Sosial dan satu lagi gedung milik Pemerintah Provinsi Sumut. Pemko Medan saat ini sudah mengajukan untuk dibentuknya sekolah gratis untuk rakyat, mengingat tingginya ketimpangan sosial, terkhusus kebutuhan di kawasan Medan bagian Utara. "Ya mudah-mudahan berhasil dan bisa direalisasikan karena kita tahu tingkat ketimpangan sosial yang sangat tinggi di Kota Medan, terutama di Medan bagian Utara," kata Rico Waas. Orang nomor satu di Pemko Medan ini selanjutnya berharap, Kota Medan mendapatkan pembentukan SR dari program Pemerintah Pusat melalui Kementerian Sosial. Sementara itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf dalam arahannya menyampaikan, SR digagas oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, di mana negara hadir untuk memuliakan keluarga miskin dan memfasilitasi kebangkitan wong cilik dengan visi mencetak agen perubahan, pada setiap keluarga miskin melalui pendidikan berkualitas guna memutus transmisi kemiskinan di Indonesia. "Pengentasan kemiskinan merupakan arahan dan program Asta Cita dari Bapak Presiden Prabowo Subianto, salah satunya melalui sekolah gratis untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memajukan Indonesia," ungkap Saifullah.(Medan)

4 hari yang lalu

DPRD Medan Minta Pemko Fokus Sosialisasikan Sistem Barcode ke Jukir

LensaDaily - Anggota Komisi IV DPRD Kota Medan, Lailatul Badri meminta Pemko Medan agar lebih fokus mensosialisasikan sistem barcode (parkir berlangganan) kepada para Juru Parkir (Jukir).Lantaran, saat ini sistem barcode selalu mendapatkan penolakan dari para jukir. Sehingga kondisi itu selalu menjadi pemicu keributan dan membuat masyarakat yang sudah parkir berlangganan menjadi resah.“Kalau memang sistem barcode berlaku dalam pembayaran parkir tepi jalan, Pemko Medan harus tegas. Sebab, kasihan juga masyarakat yang sudah parkir berlangganan harus mendapat penolakan saat menggunakan parkir tepi jalan,” jelas Lailatul Badri kepada wartawan, Jumat (11/4/2025).Dikatakannya, pada prinsipnya semua orang yang sudah parkir berlangganan pasti tidak akan mau membayar parkir lagi ketika menggunakan parkir tepi jalan.“Saya rasa siapapun tidak akan mau bayar dua kali. Oleh karena itu, Dinas Perhubungan (Dishub) selaku pemilik kebijakan harusnya hadir dan memberi kepastian. Sehingga keributan di tengah-tengah masyarakat bisa diatasi. Masyarakat yang sudah parkir berlangganan pun tenang, tidak harus ribut lagi dengan jukir,” terangnya.Kedepannya, Laila, sapaan akrabnya ini menyarankan Dishub Medan untuk mengumpulkan para pengusaha pengelola parkir di Kota Medan agar bisa memberi penjelasan kepada jukirnya masing-masing.“Kalau memang membandel beri ultimatum pada pengelolanya dan jangan lanjutkan kerja sama. Kita memang tengah berupaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), namun bukan juga malah dengan cara yang salah,” ujar Politisi PKB ini.Disebutkan Laila, pelaksanaan parkir berlangganan sudah dianggarkan oleh DPRD Kota Medan mulai tahun 2024-2025.“Artinya kan ada anggarannya, lakukan hal-hal yang bisa membuat kebijakan ini berjalan baik. Kalau memang sistem barcode ini terus mengalami penolakan, ini akan menjadi perhatian kami di DPRD Medan,” tambahnya. (Medan)

6 hari yang lalu

Pasar Simalingkar Selalu Banjir, Wali Kota Medan: Besok Normalisasi Drainase

LensaDaily - Menindaklanjuti laporan dan keluhan masyarakat terkait kondisi pasar yang kerap terjadi banjir jika hujan turun, Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas melakukan peninjauan ke pasar Simalingkar Jalan Jahe, Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan, Kamis (10/4/25).Setibanya di pasar Simalingkar sekitar pukul 09:00 Wib, Rico Waas didampingi segenap Pimpinan Perangkat Daerah di lingkungan Pemko Medan diantaranya Plt Kadis SDABMBK Gibson Panjaitan ,Kadis Ketahanan Pangan, Gelora KP Ginting, Plt Kabag Prokopim, M.  Agha Novrian dan Plt Dirut PUD Pasar Imam Abdul Hadi, langsung melihat kondisi pasar Simalingkar termasuk saluran drainase.Kondisi pasar yang saat itu becek dikarenakan semalam baru turun hujan pun dilihat dan dirasakan oleh Wali Kota Medan Rico Waas ketika berjalan ke dalam pasar. Sembari berjalan Rico Waas juga menyapa para pedagang dan pembeli yang ada di pasar tersebut. Selain itu Rico Waas juga menyampaikan kepada pedagang permasalahan banjir di pasar Simalingkar akan ditangani segera.Usai berkeliling meninjau pasar Simalingkar termasuk saluran drainasenya, Wali Kota Medan Rico Waas mengungkapkan kehadiran dirinya di pasar Simalingkar ini atas laporan masyarakat yang menyampaikan pasar tradisional Simalingkar ini butuh perhatian khusus apalagi jika hujan turun."Kalau hujan turun berdasarkan pernyataan Pedagang terjadi genangan  di dalam pasar sehingga mengganggu aktifitas mereka. Setelah kami melihat kondisi pasar cukup banyak genangan dan juga berlumpur, bahkan jika hujan lebat debit air bisa tinggi dan hampir masuk ke dalam kios mereka", kata Rico Waas.Menurut Rico Waas, setelah di tinjau, dirinya bersama jajaran melakukan tindakan sebagai  solusi tercepat untuk mengatasi permasalahan di pasar Simalingkar. Normalisasi saluran drainase akan dilakukan Pemko Medan sebagai solusi tercepat."Hal tercepat yang bisa dilakukan adalah normalisasi drainase. Karena saat peninjauan tadi di dalam drainase terdapat sendimentasi sehingga mengurangi volume drainase. Akibat adanya sendimen drainase hanya bersisa sekitar 40 sentimeter", jelas Rico Waas Ditambahkan Rico Waas, normalisasi yang dilakukan nantinya saluran drainase akan diperdalam sekitar 1 meter agar dapat menampung debit air dengan jumlah yang tinggi. "Jika dimungkinkan drainase akan diperdalam mencapai  1 meter, bahkan bisa lebih dalam agar nantinya drainase mampu mengalirkan debit air jika hujan turun", ucap Rico Waas sembari menyampaikan besok akan langsung dilakukan normalisasi drainase oleh Dinas SDABMBK.Dijelaskan Rico Waas, pasar Simalingkar juga direncanakan akan melanjutkan revitalisasi untuk tahap keduanya. Tentunya perencanaan ini harus diselaraskan dengan penanganan permasalahan banjir di dalam pasar. "Saya telah meminta PUD Pasar dengan Dinas SDABMBK untuk duduk bersama membahas strategi yang paling efektif  untuk mengatasi permasalahan di pasar Simalingkar agar perencanaannya selaras sehingga tidak terjadi tumpang tindih", sebut Rico Waas.Rico Waas juga meminta Kepala Pasar untuk segera mengatasi permasalahan sampah yang ada di dalam pasar Simalingkar. Karena adanya sampah yang dibiarkan juga akan menjadi penyumbatan saluran drainase."Saya minta kepala pasar memperhatikan sampah yang ada di pasar. Karena sampah-sampah ini nantinya juga mengakibatkan penyumbatan di saluran drainase. Jadi mari kita membiasakan diri untuk melakukan pembersihan sampah di pasar ", pungkas Rico Waas.Sementara itu Plt Dirut PUD Pasar Imam Abdul Hadi menjelaskan kondisi pasar Simalingkar yang kerap terjadi genangan air atau banjir jika hujan turun ini sudah cukup  lama. Oleh karenanya dirinya mengucapkan terima kasih kepada bapak Wali Kota Medan atas perhatiannya terhadap kondisi di pasar Simalingkar.Dijelaskan Imam, pasar Simalingkar ini juga akan segera dilakukan revitalisasi tahap kedua. Sesuai arahan bapak Wali Kota Medan perencanaan revitalisasi pasar akan diselaraskan dengan penanganan permasalahan genangan di pasar. Revitalisasi akan dilakukan setelah lebaran, saat ini kami telah lakukan pendataan dan rencana merelokasi pedagang."Kondisi pasar seperti ini sudah cukup lama, sebab struktur tanah di pasar rendah dibandingkan dengan tanah sekitarnya atau cekungan. Oleh karena itu pentingnya revitalisasi pasar dilakukan agar posisi tanah kita tinggikan agar air mengalir ke daerah yang lebih rendah sehingga pedagang dan pengunjung lebih nyaman," jelasnya.(Medan)

6 hari yang lalu

KORMI Medan Kecewa, Wali Kota Diskriminatif Menerima Audensi dan Silahturahmi dari Masyarakat

LensaDaily - Sikap diskriminatif dan tak berbudaya dipertontonkan Walikota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas dalam menerima audiensi dan silaturahmi dari masyarakat di kantornya, Rabu, 9 April 2025.Sikap yang tak pantas ditunjukkan seorang pemimpin tersebut dialami Pengurus Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Kota Medan yang hadir beraudiensi ke Kantor Walikota Medan."Kita sebelumnya melayangkan surat permintaan audiensi ke Walikota Medan sekitar sebulan yang lalu," jelas Sekretaris KORMI Medan, Benny Hidayat Pane.Dijelaskan Benny, setelah berproses, pihaknya mendapat pesan singkat WhatsApp dari salah seorang staf di Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Kantor Walikota Medan, Rabu, 9 April 2025."Isi pesannya meminta kita datang ke Pemko Medan untuk beraudiensi dengan Rico Waas di pukul 13.00 WIB. Bahkan dipesan tersebut diterangkan pengurus KORMI yang bisa hadir dibatasi sebanyak 5 orang," jelasnya.Mendapat pesan tersebut, Pengurus KORMI Medan lalu mendatangi Kantor Walikota Medan untuk beraudiensi dengan Walikota Medan. "Saat tiba di kantor kota, audiensi Walikota Medan dengan pengurus KORMI sudah terjadwal. Bahkan nama-nama yang kami masukan untuk beraudiensi juga diverifikasi petugas keamanan yang berjaga di lobi kantor Walikota Medan. Di karenakan walikota masih ada kegiatan di Bapenda Kota Medan, kami diminta menunggu di ruang tunggu bersama masyarakat lain yang akan beraudiensi," katanya.Saat menunggu giliran beraudiensi, ada beberapa kelompok masyarakat yang juga akan beraudiensi dengan Rico Waas di jam yang berbeda. Ada yang diundang pada pukul 14.00 WIB dan ada pada pukul 16.00 WIB.Setelah menunggu selama 5 jam dikarenakan Walikota Medan ada rapat bersama BPK RI Perwakilan Sumut, akhirnya Rico Waas kembali menerima audiensi dari masyarakat tersebut.Anehnya, kelompok yang dijadwalkan masuk pukul 14.00 WIB terlebih dulu dipanggil masuk ke ruang Walikota untuk beraudiensi. "Awalnya kita masih berfikir positif, mungkin ada kesalahan tekhnis," terang Benny.Namun sikap diskriminatif ini semakin terlihat ketika kelompok yang dijadwalkan masuk pukul 16.00 WIB dipersilahkan masuk. "Ini jelas ada yang tidak beres, kalau memang kita tidak terjadwal, mengapa ada undangan dan saat kita masuk di lobi diverifikasi identitas. Bahkan ketika diruang tunggu, kita juga diminta mengisi absen," urainya.Tak mau terus menunggu akhirnya pengurus KORMI Medan mencoba mengonfirmasi ke salah seorang ajudan walikota dan mendapatkan jawaban yang sangat tidak pantas yakni walikota ada kegiatan di luar."Kalau memang tidak bisa harusnya dijadwalkan ulang, bukan seperti ini. Tampaknya ada pihak-pihak tertentu yang coba menghalangi KORMI Medan untuk beraudiensi dengan Walikota Medan. Bagaimana dia mau mewujudkan Medan Berbudaya seperti visinya saat kampanye kemarin kalau masyarakat yang datang bertamu diperlakukan seperti ini," ujar salah seorang pengurus KORMI Medan yang hadir.Untuk itu, KORMI Medan menyesalkan tindakan walikota yang notabene menjadi contoh bagi masyarakat ini dengan mempermainkan warganya saat akan bersilaturahmi."Tampak kekanakan dan tak berbudaya dengan tidak menghargai waktu orang lain. Apa ini contoh pemimpin berkualitas untuk Kota Medan? Kita tidak tahu mau dibawa kemana Kota Medan ini jika pemimpinnya seperti ini," tutupnya.(Medan)

6 hari yang lalu