LensaDaily – Tim 1 Subsatgas Tindak Operasi Pekat Toba 2025 Polda Sumatera Utara mengamankan dua pria berseragam ormas saat hendak melakukan pungutan liar (pungli) di toko bangunan di Jalan Mandala Bypass, Bantan Timur, Kecamatan Medan Tembung, Sabtu (17/5/2025).Penangkapan kedua pria tersebut berawal dari informasi yang diterima tim melalui media sosial Instagram, terkait lima pria yang mengaku anggota ormas dan meminta pungli sebesar Rp2.000 per kotak barang dari toko Megah Bangun Abadi pada 16 Mei lalu. Saat itu, sebanyak 80 kotak barang jenis PVC masuk ke toko, dan para pelaku memaksa uang “jasa kerja” senilai Rp160.000.Ternyata tidak hanya berhenti disitu, keesokan harinya, saat salah satu pelaku datang kembali menagih uang sebesar Rp40.000 atas 20 kotak gipsum. Petugas yang sudah bersiaga di lokasi langsung melakukan penindakan. Pelaku sempat mencoba melarikan diri menggunakan sepeda motor, namun berhasil diamankan.Dua pelaku yang diamankan adalah Masdi Ginting (49), warga Partumbukan, Kecamatan Galang, dan Togu Ferdinan Hasibuan (45), warga Tanjung Anom, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang. Saat ditangkap, keduanya tidak kooperatif dan tidak dapat menunjukkan identitas diri. Petugas menyita barang bukti berupa uang tunai Rp40.000.Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan, menyampaikan bahwa penindakan ini merupakan komitmen Polda Sumut dalam memberantas praktik premanisme yang meresahkan masyarakat.“Ini adalah bagian dari pelaksanaan Operasi Pekat Toba 2025. Kami tidak akan memberi ruang bagi premanisme, apalagi yang berkedok ormas dan memanfaatkan kekerasan atau intimidasi di ruang publik,” tegasnya.Sementara itu, penanggung jawab toko Megah Bangun Abadi menyampaikan apresiasi atas respons cepat dari Polda Sumut.“Terima kasih, Pak, atas respon cepat dari Polda Sumatera Utara melakukan penindakan terhadap pelaku premanisme pungli berkedok ormas SPSI yang sering melakukan pemerasan di toko kami. Saya berharap penindakan premanisme yang meresahkan seperti ini terus digerakkan,” ucapnya.Operasi Pekat Toba 2025 sendiri akan berlangsung hingga 21 Mei mendatang. Polda Sumut dan seluruh polres jajaran gencar melakukan patroli, razia, hingga penindakan hukum terhadap pelaku premanisme, pungli, dan kejahatan jalanan lainnya, demi menciptakan rasa aman dan nyaman di tengah masyarakat.(Medan)
18 Mei 2025Tag: preman
LensaDaily – Polda Sumatera Utara terus menunjukkan komitmen nyata dalam menciptakan rasa aman bagi masyarakat melalui Operasi Pekat Toba 2025. Salah satu upaya dilakukan adalah kegiatan Kring Serse sekaligus razia premanisme di sejumlah titik rawan Kota Medan, Selasa (13/5).Sasaran operasi terfokus di Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Masjid, Kecamatan Medan Kota dan Jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Medan Maimun. Dari hasil kegiatan tersebut, tim berhasil mengamankan beberapa pelaku premanisme yang kerap melakukan pemalakan dan praktik parkir liar yang meresahkan masyarakat.Langkah tegas ini merupakan tindak lanjut atas laporan masyarakat sekaligus bagian dari strategi penindakan terpadu yang dilaksanakan selama Operasi Pekat Toba 2025, yang digelar serentak sejak 1 Mei hingga 21 Mei mendatang di seluruh wilayah hukum Polda Sumut.Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan, menegaskan bahwa penindakan premanisme merupakan salah satu prioritas utama dalam operasi ini, seiring dengan upaya menekan segala bentuk gangguan kamtibmas di tengah masyarakat.“Premanisme adalah bentuk kejahatan jalanan yang sangat merugikan masyarakat. Tindakan pemalakan, parkir liar, dan intimidasi tidak boleh dibiarkan tumbuh di ruang publik. Karena itu, Polda Sumut dan seluruh jajaran tidak akan memberi ruang bagi pelaku premanisme dalam bentuk apa pun,” tegas Kombes Pol Ferry Walintukan.Dengan operasi yang bersifat simultan di seluruh wilayah Sumatera Utara, diharapkan kehadiran Polri di lapangan mampu memberikan efek jera bagi para pelaku kejahatan sekaligus membangun rasa kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.(Medan)
13 Mei 2025LensaDaily - Sekelompok orang diduga preman melakukan penyerangan dan pengerusakan Pos penjagaan lahan di kawasan Simpang Buaya, Kampung Salam, Kecamatan Medan Belawan, Jumat (18/4/25) malam.Akibatnya, pos penjagaan lahan tersebut rusak dan beberapa orang security yang sedang bertugas mengalami luka di kepala akibat lembaran batu.Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, penyerangan ini berawal saat perwakilan dari kelompok preman yang dipimpin seseorang berinisial J, datang ke pos penjagaan dan melakukan provokasi.Para preman ini datang dengan sikap arogan dan mengancam anggota dan kepala security yang sedang berjaga malam tersebut. Dalam ancamannya, para preman ini menegaskan jangan ada pihak manapun mengerjakan lahan yang dijaga tersebut sebelum berkoordinasi dengan pihaknya.Setelah mengancam para security, preman-preman ini pun lalu meninggalkan lokasi dengan kasar dan sangat arogan.Tak lama berselang, puluhan orang yang diduga pasukan dari preman tersebut datang dengan membawa senjata tajam berupa parang dan samurai langsung menyerang pos penjagaan.Rombongan preman ini lalu melempari pos bahkan mencoba merusak pagar yang dalam kondisi terkunci dari dalam. Akibat serangan mendadak yang berlangsung selama 30 menit ini, ada korban dari pihak security yang mengalami luka di bagian kepala akibat lemparan batu.Penyerangan ini berhasil diredakan setelah personel polisi turun ke lapangan. Melihat pasukan polisi dari unit Jahtanras ini turun ke lokasi, para preman tersebut lari kocar-kacir dan meninggalkan lokasi pos penjagaan.Untuk mencegah terjadinya penyerangan susulan, polisi lantas berjaga di lokasi hingga berita ini dimuat.(Medan)
19 April 2025